BAB I
PENDAHULUAN
Kita sebagai mahasiswa/i yang
mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan menguasai materi-materi yang dipelajari
salah satu materi yang harus kita kuasai adalah letak kalimat utama atau yang
disebut dengan paragraf.
Paragraf pembuka yang baik akan menjadi
tolak ukur pengembangan tulisan berikutnya. Paragraf pembuka adalah paragraf
yang mengawali dari mana seorang penulis akan mengembangkan gagasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
LETAK KALIMAT
UTAMA
A. Pengertian Kalimat Utama ( Paragraf )
paragraf (dari bahasa Yunani
paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis
di samping") adalah suatu jenis tulisan
yang memiliki tujuan atau ide.
Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama
dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Paragraf adalah susunan
dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung sebuah makna, dan
didalamnya terdapat gagasan utama. Atau dalam pengertian
lain Paragraf adalah seperangkat kalimat
yang berkaitan satu sama lain atau mengemukakan satu gagasan utama atau gagasan
pokok.
Paragraf
adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Syarat dalam
paragraf yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar kalimat paragraf terdiri
dari paragraf pembuka, paragraf isi , dan paragraf penutup.
Paragraf
pembuka yang baik akan menjadi tolak ukur pengembangan tulisan berikutnya.
Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali dari mana seorang penulis akan
mengembangkan gagasannya.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran,
gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf
non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga
dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa
yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri
dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf
tunggal. Dalam fiksi
prosa,
contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di
akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan
dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi,
paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
B.
Macam-macam Pragraf
Paragraf dibagi menurut jenis, letak kalimat
utamanya, tujuan, isi dan fungsinya, yaitu :
1.
Berdasarkan Jenisnya
a.
Narasi adalah paragraf yang
menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada
pelaku, dan ada waktu kejadian. Contoh :
Anak itu berjalan cepat
menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki
kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut
ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di
hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah
perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu
tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor
singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia
terjatuh tak sadarkan diri.
b.
Deskripsi adalah paragraf yang
menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau
merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa
orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:
Perempuan itu tinggi
semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang
kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang
tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
c.
Eksposisi adalah paragraf yang
menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang
membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh :
Bahtsul masail sendiri
merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di
dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan
keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa
sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan
masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa
dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk
menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
d.
Argumentasi
adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:
Keberhasilan domain itu
memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat
rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang
kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan
pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang,
Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar
dan berkarakter.
e.
Persuasi adalah paragraf yang
mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:
Sebaiknya pemerintah
melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun
membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest
house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan
perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya.
Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
2.
Berdasarkan Letak Kalimat
Utamanya
a.
Paragraf deduktif adalah paragraf
yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian
diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Kemauannya sulit untuk
diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan
dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya membuka usaha baru.
Contoh kedua Pemakiaan
bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam.
perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan
mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan
oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah
terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas
menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
b.
Paragraf Induktif adalah paragraf
yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan
kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu
generalisasi, analogi, dan kausalitas.
Pada waktu anak didik memasuki pendidikan formal, pendidikan
bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan
baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerah. SEtelah anak didik
meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah dengan
teman-temannya atau orang tuanya. ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah.
jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun
diantara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap digunakan. Ditambah
lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya penutur asli bahasa
daeah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap
bahasa daerahnya akan tetap maju.
c. Paragraf Campuran adalah paragraf
yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Paragraf yang
tidak memiliki kalimat utama yaitu paragraf yang gagasan utamanya tersebar
secara seimbang dan merata pada setiap kalimat. Contohnya pada karangan
berbentuk naratif dan deskriptif.
3. Berdasarkan
Tujuannya
a. Paragraf pembuka yaitu paragraf yang
berperan sebagai pengantar masalah yang akan disampaikan dalam isi karangan.
b. Paragraf penghubung yaitu paragraf
yang berisi seluruh persoalan dalam suatu karangan.
c. Paragraf penutup yaitu paragraf yang
berisi kesimpulan atas uraian yang dikemukaan untuk mengakhiri suatu karangan.
4. Berdasarkan
Isinya
a. Paragraf deskripsi : kalimat utama
tak tercantum secara nyata tema pargraftersirat dalam keseluruhan paragraf
biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
b. Paragraf proses : tidak terdapat
kalimat utama pikiran utama tersirat dalamkalimat-kalimat penjelas memaparkan
urutan suatu kejadian/proses,meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
c. Paragraf efektif : paragraf efektif
ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik alinea terdiri atas beberapa
kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas
tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.
5. Berdasarkan
fungsinya
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan
masalah yang akan kita tulis. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan
perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan disajikan selanjutnya. Karena sikapnya pengenalan masalah, paragraf
tersebut bersifat menginformasikan akan apa yang akan kita tuliskan.
b. Paragraf Isi (Pengembangan)
Paragraf
Isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini menggembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembangan
mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf
Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir dari
suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf
penutup berupa kesimpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada
bagian-bagian sebelumnya.
C. Pengembangan
Paragraf
a. Pengembangan Pragraf
Pengembangan
paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :
1. Pola Alamiah
urutan
yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola :
a. Urutan waktu/kronologis
b. Urutan ruang/ special
2. Pola logis
pola
pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a. Pengambangan contoh
b. Klasifikasi
c. Familiaritas
d. Akseptabilitas
e. Umum-khusus
f. Sebab akibat
g. Klimaks-antiklimaks
h. Perbandingan.
D. Struktur
Paragraf
Paragraf
terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut.
a. Posisi
Paragraf
Sebuah
karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung
kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa
paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu
sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
b. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada
beberapa pendapat, antara lain
:
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
2. The
Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di
bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
c.
Kegunaan
Paragraf
Paragraf
bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut :
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragrap.
2. Alat
untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya.
3. Penanda
bahwa pikiran baru dimulai.
4. Alat
bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
5. Dalam
rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Paragraf
atau letak kalimat utama dari bahasa Yunani
paragraphos, yang artinya "menulis di samping" atau
"tertulis di samping. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang berkaitan satu
sama lain atau mengemukakan satu gagasan utama atau gagasan pokok.
Atau dalam pengertian lain. Paragraf
adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Syarat dalam
paragraf yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar kalimat paragraf terdiri
dari paragraf pembuka, paragraf isi , dan paragraf penutup.
B. Saran
Kepada
rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi jika terdapat kesalahan, atau kekeliruan
baik berupa kata, tulisan atau pemberian makna dalam makalah kami maka berkenan
kiranya untuk membenarkannya, kami dengan senang hati akan menerima kritikan
tersebut dan mengucapkan terima kasih banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
Dini at all.. Bimbingan Pemantapan Bahasa
Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya. 2004
Depdiknas. Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Depdiknasa. 2002
Rahardi, Kunjana. Teknik-teknik Pengembangan
Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha Media. 2010
Nice post!
BalasHapusSemoga berkah :)
http://tiararlista.blogspot.com/